Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

SPESIFIKASI YAMAHA V80

Motor :   Yamaha V80 Tahun: 1982-1986 Class: Underbone Spesifikasi : Mesin: 2-stroke Kapasitas mesin: 79 cc (80) Cylinder: 1, rebah Bore dan stroke: 47 x 45.6 mm. Rasio kompresi: 6,8 : 1 Max. power: 6,7 hp @ 7000 rpm Max. torsi: 0,82 kgf. m @ 6500 rpm Pendingin: udara Lubrication: automatic (autolube) Karburator: VM 15SC Transmission: 3-speed Pengapian: CDI Battery/accu: 6v (Yuasa 6N11-2D) Starter: kick Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 1885 x 650 x 1025 mm Jarak sumbu roda: 1170 mm Tinggi jok: 740 mm Jarak ke tanah: 135 mm Tangki olie samping: 1,2 liter Tangki bbm: 5,3 liter Berat: 82 kg Suspensi: - depan: leading link - belakang: swingarm, double shockbreaker Ban: - depan: 2.25-17 - 4pr - belakang: 2.50-17 - 6pr Rem: - depan: drum (tromol) - belakang: drum (tromol)

CARA SETTING KARBURATOR MOTOR 2 TAK

Cara setting karburator motor 2 tak Para pembaca semua, merupakan motor yang saat ini keberadaannya sudah mulai berkurang dan bahkan sudah jarang, khususnya untuk kota metropolitan seperti jakarta. Kenapa bisa demikian? karena motor 2 tak merupakan motor yang memiliki gas buang yang kurang bersahabat terhadap lingkungan, terlebih lagi ketika terdapat kesalahan atau ketidak standaran pada  setting karburator motor 2 tak  ini. Pasti akan menimbulkan asap yang cukup banyak melalui knalpot pembuangan. Secara umum pengertian  motor 2 tak  atau 2 langkah adalah motor yang dalam 1 siklus kerjanya membutuhkan 2x piston bolak balik (naik-turun), artinya 1 kali putaran poros engkol akan menghasilkan 1 langkah usaha.Sehingga menurut pengamatan para mekanik menyatakan bahhwa motor 2 tak lebih cepat jika dibandingkan dengan motor 4 tak. Misalnya motor 2 tak dan motor 4 tak sama-sama memiliki silinder 150cc dan masih dalam kondisi standart, ketika diadu kecepatannya pasti ja...

KOREK HARIAN V80 86cc

1. Piston FR80 dengan diameter 49 mm Kolter blok standar menggunakan piston FR80 standar menghasilkan kapasitas mesin 86 cc. Pin piston sama 12 mm. Beda ada pada tinggi piston sehingga diperlukan bubut blok. piston suzuki FR80 2. Porting Porting standar digeser saja melalui bubut blok. Hasil diharapkan konsumsi bensin tetap irit. Bagian atas blok dibubut 3 mm. Porting akan bergeser naik, yaitu transfer 37 dan exhaust 31 mm. Kelebihan cara ini adalah konsumsi bahan bakar tetap irit dan presisi. blok V80 3. Head/kop Kompresi dikejar kembali agar power mesin kuat. Volume kubah dibuat 8 cc dengan squish 7 mm. kop/head 4. Membran F1ZR Agar pasokan bensin tetap lancar, membran dapat menggunakan yang lebih lebar, yaitu milik F1ZR. Pemasangan tinggal melebarkan dudukan membran di crankcase. membran FIZ R 5. Rasio 4-speed F1ZR Ubahan presneling agar akselerasi lebih cepat. Caranya cukup ganti rasio full set ori dan membuat dudukan presnelingnya. Tidak l...

KOREK EKSTRIM YAMAHA V75 / V80 94cc

1. Stroke Up 2 mm Kruk as standar digeser big end sejauh 2 mm ke luar, dengan naik turun piston, langkah menjadi 45.6 + 4 = 49.6 mm. Crankcase harus diperlebar 1 mm pada dinding kruk as nya agar tidak menabrak. 2. Piston Suzuki FR80 dengan diameter 49 mm Boring standar masih mampu melayani piston diameter 49 mm. Pin piston sama, yaitu berdiameter 12 mm. Kepala piston diubah dan pantat piston menyesuaikan as kruk. Selain itu, porting juga dihaluskan dan diarahkan (porting polish). piston FR80 3. Porting Polish + Squish kop Squish kop bermain untuk putaran tinggi, yaitu 49% luasan piston (6.3 mm), dengan volume kubah sekitar 8.8 cc sehingga menghasilkan rasio kompresi statis 7.5 : 1. Durasi langkah buang bermain sekitar 170 derajat dengan tinggi porting exhaust dari bibir blok sejauh 30.5 mm. Porting diubah semi-oval dan dihaluskan. Transfer port sendiri diperlancar aliran nya. blok mesin v80 4. Knalpot 3v3 mini Knalpot memesan khusus di ahli knalpot bermodel...